Sukses

Di SEA Games 2017, Satlak Prima Tak Berharap Lebih

Satlak Prima tak mau berharap banyak pada kontingen Indonesia di SEA Games 2017

Liputan6.com, Jakarta - Satlak Prima tak mau berharap banyak pada kontingen Indonesia di SEA Games 2017. Padahal, sudah cukup lama Indonesia tak tampil sebagai juara umum di ajang SEA Games. Sukses terakhir yang didapat adalah ketika Indonesia menjadi tuan rumah pada SEA Games 2011.

Ketua Satlak Prima Achmad Sutjipto mengakui bahwa perjuangan Indonesia di SEA Games 2017 akan sangat berat. Itu karena Malaysia sebagai tuan rumah memiliki kebijakan yang merugikan kontingen Indonesia.

"SEA Games 2017 itu menjadi SEA Games yang paling berat bagi kita. Karena potensi perolehan 27 medali kita dipotong tuan rumah. Sebut saja rowing, kano, balap sepeda, tinju, angkat besi, total ada 10 cabor. Tapi itu harus dijadikan sebagai tantangan," kata Sutjipto di kantor KOI, Senayan, Jakarta, Senin (3/7/2017).

Di sisi lain, Satlak Prima juga memprediksi peluang medali yang diraih Indonesia dari 544 atlet yang dikirim adalah 50-59. Itu termasuk medali emas dan perak.

"Berat, karena sebelumnya kita hanya dapat 49. Hanya ada penambahan 10 medali, itupun jika beruntung. Di olahraga harus betul-betul terukur, tidak ada lompatan besar," Sutjipto menambahkan.

Itu yang membuat Satlak Prima enggan memasang target tinggi di SEA Games 2017. Bagi mereka, SEA Games hanya sebagai batu loncatan menuju ajang yang tak kalah penting, yakni saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018.

"Jadi tak berharap banyak karena ada 27 yang sudah hilang. Jika Malaysia dan Thailand bersaing ketat, masing-masing 150-an medali, kita bisa melakukan peningkatan peringkat," bebernya.

Sekadar catatan, usai tampil sebagai juara umum SEA Games 2011, perolehan medali Indonesia cukup melorot. Di SEA Games 2013 Myanmar, Indonesia menempati posisi keempat dengan rincian medali 64 emas, 84 perak, dan 110 perunggu. Di SEA Games 2015 Singapura, Indonesia menghuni peringkat kelima dengan 47 emas, 61 perak, dan 74 perunggu.

Saksikan video menarik di bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.