Sukses

Kapten Berhijab Ungkap Musuh Berat Timnas Voli di SEA Games 2017

Timnas Voli Putri Indonesia berada di Grup A pada SEA Games 2017 bersama Thailand dan Myanmar.

Liputan6.com, Bogor - Kapten timnas Voli Putri Indonesia, Wilda Nurfadillah, mengungkapkan musuh terbesar timnya meraih medali perak di ajang SEA Games 2017.

Timnas Voli Putri Indonesia berada di Grup A pada SEA Games 2017. Mereka satu grup dengan Thailand dan Myanmar. Indonesia akan menghadapi Thailand pada laga pertama, 23 Agustus mendatang.

Bagi Wilda, Thailand bukan lawan berat timnas Voli Putri Indonesia. Ego dan suasana hati bisa menjadi musuh utama mereka di setiap pertandingan.

"Hal tersulit itu membangun tim ketika sedang terjatuh. Mood setiap pemain itu berbeda, terlebih lagi perempuan," katanya di Padepokan Voli Sentul, Bogor, Selasa (15/8/2017).

Atlet yang menggunakan hijab ini harus berjuang ekstra untuk membangun suasana hati Yolla Yuliana dan kawan-kawan. Dia sering kehilangan suara untuk menyemangati rekan-rekannya.

"Terkadang kalau saya harus membangunkan mood mereka harus teriak-teriak di lapangan. Terkadang suara sampai serak karena keseringan teriak," ucap Wilda.

"Ada beberapa pemain yang mood-nya susah ditebak, tapi saya tidak mau bilang. Tapi jelang berangkat ke Malaysia, kami sudah mulai kompak," ujarnya menambahkan.

Wilda melanjutkan, ada satu negara di SEA Games 2017 yang mereka anggap sebagai ancaman besar. "Vietnam lawan terberatnya. Kita pasti bertemu mereka di babak semifinal. Tapi di Kejuaaran Asia kemarin, Filipina mengalahkan Vietnam. Kami juga harus mewaspadai Filipina," ujarnya.

Timnas Voli Putri Indonesia sendiri ditargetkan meraih medali perak di SEA Games 2017. Wilda mengaku target ini menjadi beban untuk timnya. *

"Pasti terbebani dengan target, karena dalam tiga event terakhir kita selalu kalah, peringkat tiga terus. Kali ini menargetkan perak, pasti ada beban tapi kami sudah mulai kompak," katanya mengakhiri.

Saksikan video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.